Kafe Temaram

November 20, 2021

 

Sebelum dengan mantap mengusung baristarasa sebagai identitas di social media, gue pernah punya blog yang gue beri nama Kafe Temaram. Masih agak berhubungan, kan sama barista? Hehe. Gue memulai kafe temaram di sekitar 2014 an. Sempat berpindah platform mendekati ujung 2015 an. Ketika dunia blog mulai terkikis sepi terganti oleh platform pemutar video yang lebih aktraktif.

Beberapa kali gue masih mencoba buat kembali menghidupkan Kafe Temaram, tapi selalu gagal karena entah kenapa gue merasa seperti kehabisan bahan bakar untuk membuat tulisan. Padahal gue sebenarnya kangen bisa menulis lagi. Merangkai kata demi kata. Tapi suka stuck dan ngerasa "Ini apa, sih?" Walau kalau gue baca-baca lagi tulisan gue ya nggak jauh-jauh dari kegalauan duniawi.

Kali ini gue mencoba kembali. Untuk beberapa alasan, gue ngerasa menuliskannya di blog tuh serasa lebih personal gitu. Kayak lebih gimana ya. Nganu aja gitu. 

Sulit dijelasin pakai kata-kata.

Walau era blog kayaknya udah ga serame dulu, kayaknya tetap hadir dengan cara klasik itu lumayan menyenangkan.

You Might Also Like

5 Comments

  1. Saya beberapa kali mau berhenti ngeblog, tapi nggak bisa. Walau sempat vakum dalam waktu yang lama, tapi akhirnya kembali juga. Menulis itu menyenangkan

    BalasHapus
  2. Betul, blogging memang personal sekali. Ditambah lagi dengan menulis adalah remedy bagiku.

    BalasHapus
  3. blog dan sosmed sama-sama personal buatku
    cuma blog bagian yang gak banyak diketahui orang-orang terdekatku saja

    BalasHapus