Guru Paling Kecil di Dunia!

Juli 05, 2022

 

Memperhatikan si kecil yang baru saja genap berusia satu tahun belajar berjalan, membuat jiwa overthingking saya bergejolak. Mungkin karena apa-apa dipikirin, jadinya kepikiran terus. Saya pun sampai pada titik di mana, rasanya saya butuh menuangkan pemikiran ini. Takutnya lupa, dan kelak bisa diingat lagi.

Keseharian kami setelah hadirnya si kecil memang nggak akan jauh-jauh dari menemani tumbuh kembangnya. Dengan referensi yang kita punya, kita berusaha ngasih stimulus-stimulus yang bisa memaksimalkan perkembangannya dari segi sensorik dan motorik. Sampai saatnya dia mulai seneng dititahin. Tau kan dititah? Itu lho, yang dia badannya dipegang terus jalan. Pokoknya gitu, lah.

Melihat dia yang kadang jatuh terduduk atau tersungkur (tapi tertangkap kok), bikin saya kepikiran soal bagaimana sebenarnya hidup itu sendiri nggak pernah selesai ngajarin kita cara berjalan. Tentu dalam konteks yang berbeda. Kalau pas masih bayi, yang dilatih jalan itu fisiknya, sedangkan pas udah dewasa yang dilatih itu mental, dan mindset.

Melihat si kecil yang ragu-ragu saat melangkah, bikin saya bercermin sendiri. Walau mulut saya bilang,

"Ayo, dek. Berdiri lagi. Coba lagi, yuk."

Jauh di dalam batin saya juga berteriak pada diri sendiri,

"Sok-sok an nyuruh nyoba lagi. Lu nya sendiri gimana?"

Kita pasti pernah ada di fase itu atau pasti akan melewati fase itu. Pada waktunya, kita akan dihadapkan pada pilihan untuk tetap merangkak, atau belajar berjalan. KAdang saya kepikiran jangan-jangan si dedek belum mau jalan karena masih merangkak masih nyaman. Toh sama-sama bisa nyampe ke tujuan. 

Sama kayak kita, eh ... saya. Kadang suka ngerasa, ga apa-apa deh gini-gini aja. Yang penting masih bisa makan. Padahal masih ada banyak hal yang harus dipersiapkan di depan.

Masalahnya, merangkak membuat kita nggak bisa melompat ketika hidup menghadapkan kita pada situasi yang mengharuskan kita untuk itu. Merangkak nggak bisa membuat kita berlari cukup cepat untuk mengambil kesempatan yang semesta sediakan.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk agar kamu langsung gerak, langsung ngegas dan seolah bikin kamu ngerasa apa yang kamu jalani selama ini salah. No. Balik lagi ini pilihan. Dan saat kamu belajar berjalan, kamu kan nggak harus bisa langsung lari, kan? Toh ga bisa juga. Coba aja selagi kesempatannya masih ada. Kalau kamu baru bisa membuat satu langkah hari ini, kelak ada waktunya kamu bisa berlari. Cukup sadari bahwa syaratnya... Jangan berhenti.

You Might Also Like

0 Comments