Belajar Bisnis - 3 Hal Mendasar Untuk Membuat Bisnis Membesar

Desember 07, 2021


Kerjain apa yang lo suka, atau sukai apa yang lo kerjakan. Rumus simple yang nggak semua orang sanggup buat ngejalanin. Salah satunya gue. Tepat akhir Agustus 2021, gue resmi jadi pengangguran.

Sejak sebelumnya, gue emang udah kepikiran buat resign. Salah satu di antara alasannya karena gue ngerasa gue ga bisa makin berkembang di sana. Inisiatif gue, ide gue untuk bikin perusahaan bisa ngasih performance yang lebih baik ke customer dan karyawan kurang didengar. Jadi ya. Ya udah. Buat sedikit gambaran, ini bukan corporate gede, ya. Kayak usaha di daerah. 

Siapa tau lo adalah pemilik bisnis skala kecil yang mau scale up, gue harap hal-hal ini bisa lo perhatiin. Karena gue sendiri menemukan banyak business owner yang mengabaikan hal ini sehingga bisnisnya jalan dengan cara serampangan. Hasilnya mungkin cuan di awal, tapi lama-kelamaan akan merugikan baik dari segi performa bisnis atau performa karyawan. Mengutip apa yang terjadi di drama korea StartUp. Ketika lo berjalan tanpa peta, untuk jangka pendek itu akan menyenangkan. Tapi di jangka panjang,  lo ngga cuma akan menyusahkan diri lo sendiri tapi juga orang lain.

Begitu pula lo di bisnis. Meskipun lo running di awal tanpa peta, ketika lo memang pengen usaha lo lebih maju, coba deh perhatiin beberapa hal ini:

  • Know your value

Setelah nganggur, gue membuka jalan cuan dengan menjadi freelancer designer. Ketika gu bertemu dengan beberapa calon klien yang minta buat gue kelola media sosialnya, gue selalu punya pertanyaan template: "Value bisnis lo apa?" Dan hampir selalu dijawab dengan "Ga tau". Ini gawat nih. Nggak cuma dari sisi marketing. Tapi dari juga dari sisi lo punya orang di bawah lo. Kalau kaptennya ga tau mau kemana, gimana karyawan bisa ngasih performa terbaiknya?

  • Bukan cuma soal gaji

Gaji tinggi bukan jaminan karyawan lo akan bekerja lebih baik. Gue percaya selain butuh uang, pegawai juga punya cita-citanya sendiri. Dalam kasus gue, gue pribadi meski dengan gaji yang sama gue bisa aja kasih performa yang lebih baik kalau value gue yang lain bisa dipenuhi. Karena gue pengen evolve bareng. Cuma karena gue juga ga tau itu kapal mau dibawa ke mana, ya gimana gue bisa "into" di pekerjaan? 

  • Kenal gejala awal

Kalau lo pernah nyoba buat rekrut pekerja, mungkin lo udah bisa baca karakter ini orang bakal oke ga kerja di tempat lo. Gue sendiri pernah terlibat dalam proses rekrutmen di bisnis temen gue (yang sedang gue bantu juga proses rebranding-nya). Beberapa kali ada yang nanyain lowongan kerja, dan dari cara mereka ngirim DM aja udah ketahuan "niat" kerjanya gimana. 

Kita bakal ngobrolin hal yang lebih detail lain kali. Karena sebenarnya dalam bisnis banyak banget pernak-pernik yang kalau dijabarin bakal jadi buku berjilid-jilid. Tapi tiga hal ini salah dari banyak yang sangat basic. Terutama berkaitan sama sumberdaya manusia yang lo punya atau akan lo punya. Ketika lo punya value yang lo pegang, lo bisa ukur orang yang ngelamar di tempat lo ini bisa ga ngedukung atau berpegang pada value yang sama. Di satu sisi, apakah bisnis lo bisa ngedukung karyawan atau calon karyawan lo buat memenuhi value-nya yang nggak cuma soal gaji aja. 

At least gue berharap bisnis lokal bisa berkembang ga cuma jadi pemain lokal aja. Karena di era sekarang persaingan makin ga terbatas dengan hadirnya e-commerce, onlineshop hingga brand-brand gede yang mulai masuk ke daerah. Di sisi lain biar gue sebagai freelancer di bidang creative juga bisa cepat kaya, gitu. Ya kali desain logo cuma 5.000,- selamanya?

You Might Also Like

1 Comments

  1. Saya punya beberapa teman yang bisnis nya jalan di tempat tapi nggak terlalu mereka ambil pusing. Sebab ortu mereka yang kaya selalu support modal berapa pun mereka mau. Kalau di lihat-lihat, usaha yang mereka hanya karena iseng doang. Bukan sesuatu yang mau di seriusin

    BalasHapus