­
Sebungkus Rasa

Kamu Bukan Senja

Ada kalanya aku merasa seperti tengah berdiri pada batu yang tak menapak langsung ke tanah. Melangkah sedikit saja rasanya mau runtuh. Sedangkan tidak ada genggaman yang menungguku.Pernah pula aku merasa seperti bernapas tanpa udara. Tahu nggak, rasanya merindukan rasa rindu? Seperti ingin pulang tapi tak tahu kemana harus menuju. Fase di mana untuk pertama kalinya, aku merasa perasaanku butuh arah, setelah sedemikian dilanda...

Continue Reading

Sebungkus Rasa

WAKTU SEBELUM KITA

Siapa yang nyangka akhirnya kita akan sama-sama. Padahal jauh sebelumnya, kamu bukan sosok yang aku kira. Jangankan masuk ke angan, kurasakan di radar saja tidak.Barangkali itu prosesnya. Harus ada yang ditempuh, harus ada jatuh, hingga perjalanan itu mengarah pada simpangan yang membuat kita bertemu. Dari sekian banyak rute, dari sekian banyak pilihan, dari sekian banyak arah, semesta mempertemukan kita di titik itu.Berawal tanpa...

Continue Reading

Kisah

Please.

Sudah aku wanti-wanti untuk tidak terlalu dalam jatuh hati. Sudah ku ingatkan berulang kali untuk tidak terlalu tinggi menaruh ekspektasi. Padahal kamu sudah pernah patah sebelum ini. Nangis saja terus. Kuras terus air matamu sampai kering. Biar kelopak matamu mengembang besok pagi. Toh tidak ada kekantor di kondisi saat ini. Sekalian saja mengurung diri. Tidak perlu makan, kan? Kan sudah kenyang oleh janji-janji....

Continue Reading

Pemikiran

Tinggal Menunggu Waktu

"Gue cuma mau nge-test aja, sesayang apa dia sama gue. Masa gitu aja ga bisa? Minimal berkorban dong, buat gue." Pengorbanan tidak sesederhana itu, dik. Sedikit rumit menjelaskan tapi, saya coba ceritakan. Kalau apa yang kamu maksud pembuktian adalah bagaimana kemauanmu dituruti, lantas bagaimana dalam hubungan ini dia merasa dihargai? Tidak ada yang betah dimanfaatkan. Sedalam apa pun rasa sayang, cuma akan ada...

Continue Reading

Cerita

Mengingatmu Sebagai Kamu

Pertemuan itu selalu sementara. Tapi beberapa, berkesan sebegitu lama. Di tulisan kali ini, saya mau ngajak kamu untuk kenalan sama seseorang yang punya salah satu kesan itu. Pertama kali saya tau tentang dirinya adalah saat pengumuman juara umum. Namanya muncul sebagai rookie. Anak baru yang merangsek langsung ke posisi 3 teratas murid pintar. Satu hal yang saya tau pasti, dia dari kelas sebelah....

Continue Reading

Perkopian

Jangan Ke Lain Hati

Terus terang aku masih aktif bekerja. Menempuh perjalanan 30-45 menit perjalanan menuju toko, 6 hari dalam seminggu. Bukannya mau mengacuhkan himbauan pemerintah, tapi memang tidak tersedia fitur work from home dalam kegiatan kerjaku.  Tapi setidaknya tetap usaha untuk cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan tidak nongkrong setelah jam kerja usai. Beberapa kali ketika pengen ngopi, cuma bisa seduh sendiri dengan takaran yang...

Continue Reading

Cerita

Menata Kembali

Banyak hal berubah, tentu saja. Kehadiran mau pun kehilangan sesuatu akan selalu membuat kita berada di posisi yang sama sekali lagi; menata kembali. Baju-baju lama sudah tidak muat lagi dikenakan. Jika tetap di lemari, akan sesak dan rawan berantakan. Seseorang pergi... Kita semua tahu apa yang harus ditata lagi, kan? Seseorang yang istimewa akan berkunjung ke rumah. Barangkali akan memalukan kalau tempat tinggal...

Continue Reading

sajak

Terlalu Rendah

Pada gemuruh gerigi yang menggerus biji-biji kopi, aku pasrah pada apa pun yang selain suaramu menjadi pemecah sepi. Gelak tawa di sudut ruang, derap langkah pramusaji, engsel pintu masuk, benturan gelas dengan tempatnya, seriuh itu juga... kepalaku... mengingatmu... Sengaja kutulis jeda dengan titik-titik. Biar agak lama saja jedanya. Karena aku berharap pesan ini terbaca saat kamu sendiri, hingga di jeda itu kamu juga...

Continue Reading