Haaa Kangen banget rasanya cerita panjang lebar di blog. Nggak tau deh, ya. Rasanya beda aja menulis di blog, dibanding media sosial. Mungkin karena hari ini semua orang terlalu buru-buru. Bahkan dalam hal menikmati waktu. Rebahan sambil scrolling pun cuma diisi dengan skip-skip konten yang kelihatan kurang menarik.
WELL ...
Kabar hari ini adalah tentang, masih struggling buat menjalakan Home Studio saya sendiri. Freelancing itu butuh banyak kompromi. Terlebih kalau masih merintis, di mana penghasilan tidak menentu. Kadang ada pun terasa nggak cukup. Tapi overall, say menikmati prosesnya karena ini adalah hal yang ingin saya lakukan. Setidaknya, I take my first step on the stair.
Terus, apa lagi...
kehidupan personal nggak perlu lah diceritain, ya. Rasanya gimana gitu. Mungkin nanti. Ketika kami sudah cukup seatle dan punya waktu luang lebih. Aamiin.
Ya, pengen aja gitu mengaktifkan blog ini dengan cerita yang mungkin bisa teman-teman pembaca ambil manfaatnya. Nggak cuma sambat-sambatnya aja. Sambat mah di media sosial aja.
Nggak kerasa tahun depan tinggal 2 bulan lagi. Asli! Kerasa kayak waktu tuh lewat gitu aja sambil bilang "Mari, mas." Terus tancap gas lagi.
Tapi kalau ngomongin soal waktu, sejak dulu saya emang udah punya pemikiran kayak gini, sih:
"Apapun yang terjadi pada duniamu, waktu tidak akan menunggu." Beberapa waktu kemudian, dengan rilisnya Demon Slayer the movie, kalimat serupa juga diucapkan sama Main Character-nya.
Intinya, sehancur apa pun kamu, sehebat apa pun luka yang kamu terima, sebesar apa pun kamu memohon, waktu nggak akan menunggu kamu bisa mengatasi semuanya.
Kebiasaan overthinking saya juga menghasilkan beberapa pemikiran tentang ketika dunia kita terasa berhenti karena rasa sakit, kehilangan, atau luka. Dunia tetap akan berjalan seperti biasa.
Pada akhirnya, hal-hal yang terjadi seakan membuat kita harus mampu bersikap "Ya ... Gimana lagi." Walau pas bilang gitu, di dada terasa nyeri.